Bukan Hanya Menggali Kemampuan Intelektual tapi Juga Relegius.

Dasar-dasar Aswaja sebagai Nadi Pergerakan, tema Sekolah Aswaja PMII RayoMata Langit

Rayon Mata Langit Pmii Komisariat Sunan Drajat telah melaksanakan kegiatan Sekolah Aswaja 12/4 di gedung pertemuan Pondok Pesantren Sunan Drajat.

acara berlangsung Mulai hari rabu 11-13 april. Peserta berjumlah 26 delegasi dari setiap Rayon baik dari dari Rayon Mata Langit dan rayon lainnya seperti; Rayon Al-ahkam, Rayon Sapu Jagat, Rayon An-Nahdhoh Kota Cirebon, Rayon Klorofil Unisda, Rayon Wolu Songo IAI Tabah, Komisariat Sunan Bonang dan beberapa lainnya.

Hari pertama peserta Disuguhkan beberapa penampilan dari BSO (Badan seni Otonom) Rayon Mata Langit seperti; Tari, Paduan Suara. sebelum acara resmi dibuka oleh perwakilan Cabang Pmii Lamongan, Muhsin.

Hari kedua dan Ketiga selain materi yang diberikan juga penguatan rasa persahabatan dari para peserta. Materi yang disampaikan meliputi sejarah teologi islam oleh Fadhol An Nashro, doktrin dan prinsip aswaja, Riyadhus Sholihinm peta gerakan islam, Gus Syahrul Munir peta pemikiran kaum mustadafin, Muad Amsyari dan materi lainnya.

"Saya sangat berterima kasih kepada seluruh keluarga Rayon Mata Langit yang sudah bersedia saya repotkan juga salam silaturrahmi saya sampaikan kepada ketua rayon Ulul Azmi dan sahabat lainnya", ucap Habib, peserta dari Cirebon kepada tim Jurnalis.

"Sudah menjadi kebutuhan dan keharusan untuk para pemuda khususnya kader Pmii mengetahui dan mampu melaksanakan Aswaja dan dasar-dasarnya apalagi di zaman sekarang", ucap Ulul ketika sambutan 11/04 di Gedung Pertemuan Pesantren Sunan Drajat.

Acara ditutup dengan Hidmat oleh perwakilan pengurus Pmii cabang Lamongan, Hasan Basri. " momen seperti ini mampu di contoh dan dijadikan tanaman untuk kita sebarkan melalui media sehingga, semua mampu belajar dari apa yang telah kita hasilkan dari kegiatan ini selain mengamalkan ilmu yang telah didapatkan" sambutan Hasan Basri sebelum menutup acara  Sekolah Aswaja pada pukul 23.30 dengan lancar dan setelahnya ada kegiatan ramah tamah dengan hidangan yang telah disedikan.

Sekolah Aswaja...
Berfikir cerdas!!
Bernafaskan Aswaja!!



SALAM PERGERAKAN!!!

writer by Admin, Atik Nihayatuzzen










PENDIDIKAN KARAKTER GURU
Oleh: Atik Nihayatuzen
Pendidikan karakter pada guru ataupun calon Guru akan membangun pendidikan dan yang lain dengan baik lagi. Guru yang seharusnya mampu digugu (dianut) dan ditiru oleh siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Melalui pendidikan guru berkarakter, akhlak atau budi yang membedakan seseorang dari yang lain mampu memberikan contoh ketika ada dimanapu. Begitupula dengan calon guru ataupun mahasiswa yang berkecimpung dan menekuni progam studi pendidikan tarbiyah memiliki peran dan tanggung jawab yang luar bisa dalam melanjutkan perjuangan selanjutnya. Lingkungan yang mampu memberikan pengaruh besar terhadap karakter daripada guru khususnya para calon-calon guru. Apabila kita melihat lingkungan pesantren maupun asrama yang khusus untuk para pelajar dan para pejuang pendidikan berada pada suatu tempat yang sama dengan penyetaraan peraturan.

 Peraturan dalam membentuk maupun membangun karakter guru yang perlu memiliki perilaku naik dalam berjalan, berbicara, makan dan perilaku yang lain yang baik sehingga, ketika para calon guru sudah terbiasa mengatur pola hidup sebelumnya, nantinya mampu memberikan contoh dan memiliki karakter seorang guru yang baik.
Tanggung jawab yang ada pada guru sangat besar. Seorang pendidik selain memiliki pengetahuan yang luas, kematangan profesi profesionalitas juga pendalaman spiritual. Apabila kita melihat banyak orang yang berpendidikan akan tetapi tak sedikit yang berbuat kerusakan. Tidak heran apabila kurikulum k13 menganjurkan seorang guru untuk mengingat tuhannya dan apa yang diciptakan sebelum pelajaran dimulai, juga tak asing apabila buku mata pelajaran yang ada, terdapat perenungan akan kekuasaan pencipta. Hal itu tak lain ingin menciptakan dan menumbuhkan nilai spritualitas dari seorang murid. Dan apabila kita mengetahui tujuan pendidikan islam adalah Taqwa, beriman dan berakhlaq mulia. Mampu mengenal diri sendiri, sebagai makhluk sosial, juga alam semesta, beriman dan berilmu, sehingga nanti mampu memberikan contoh yang baik melalui wujud dari nilai spritualitas yaitu akhlaq yang mulia.
Saat ini, banyak yang tidak sadar akan dirinya dan sepertii apa lingkungannya.

 Apakah semua yang ada dapat memberikan manfaat yang positif terhadap diri seseorang. Menempatkan para calon mengajar contohnya didalam suatu asrama atau pesantren yang sama sesuai apa yang ditekuni. Misalnya mahasiswa fakultas tarbiyah yang berada pada lingkungan fakultas yang lain misalnya lingkungan tersebut tidak mendukung dan memberikan manfaat yang baik untuk perkembangan karakternya seperti, beradda pada lingkungan yang pergaulan bebas, dan kebiasaan yang buruk. Semua itu secara tak sadar mampu mempengaruhi kehidupannya sehingga, terbentuknya kepribadian yang tak rapi, bahasa yang kotor dan gaya hidup yang kurang sopan. Hal itu dapat merusak karakter yang seharusnya dimiliki seorang pendidik yang baik sehingga mampu mendidik para murid dengan terpuji, menjadi tidak sadar akan tanggung jawab dan peran pendidik didunia sekolah ataupun yang lain. Karena dari guru yang berkarakter akan menimbulkan para murid, peneliti, guru, pembisnis,dokter, arsitek dan lainnya yang baik pula.
ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru ini postingan baru